Jangan Duduk Dengan Orang Yang Suka Berdebat
Posted by
biltzkrieght
Sunday, March 6, 2011
Dan diceritakan kepadaku tentang Abu Imran Al Ashbahani ia berkata, saya mendengar Imam Ahmad berkata :
“Jangan duduk dengan orang yang suka berdebat meskipun untuk membela As Sunnah sebab sesungguhnya yang demikian tidak akan berubah menuju kebaikan.” (Al Ibanah 2/540-541 nomor 679)
Labels: Imam Ahmad
Kedudukan Sabar Dan Iman
Posted by
biltzkrieght
Monday, February 21, 2011
'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَهُ.
“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.” (Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu 'Abdil Barr, hal. 250, Mawqi' Al Waraq.)
Labels: 'Ali bin Abi Thalib
Bila Hawa Nafsu Diperturutkan
Posted by
biltzkrieght
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
“Apabila seorang insan tidak merasa takut kepada Allah maka dia akan memperturutkan hawa nafsunya. Terlebih lagi apabila dia sedang menginginkan sesuatu yang gagal diraihnya. Karena nafsunya menuntutnya memperoleh sesuatu yang bisa menyenangkan diri serta menyingkirkan gundah gulana dan kesedihannya. Dan ternyata hawa nafsunya tidak bisa merasa senang dan puas dengan cara berdzikir dan beribadah kepada Allah maka dia pun memilih mencari kesenangan dengan hal-hal yang diharamkan yaitu berbuat keji, meminum khamr dan berkata dusta…” (Majmu’ Fatawa, 1/54,55) dinukil dari Hushuulul Ma’muul, halaman 77)
Labels: Ibnu Taimiyah
Hakekat Umur Manusia
Posted by
biltzkrieght
Sunday, February 6, 2011
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak. Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Labels: Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Bahaya Tidur Pagi
Posted by
biltzkrieght
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula. Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)
Labels: Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Orang Yang Cinta Dunia
Posted by
biltzkrieght
Seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.”maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”“Igaatsatul lahfaan” (1/72).
Labels: Igaatsatul lahfaan
Kehidupan Hati
Posted by
biltzkrieght
Monday, January 24, 2011
Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi berkata:
“…tiada kehidupan untuk hati, tidak ada kesenangan dan ketenangan baginya, kecuali dengan mengenal Rabbnya, Sesembahan dan Penciptanya, dengan Asma’, Sifat dan Af’al (perbuatan)-Nya, dan seiring dengan itu mencintai-Nya lebih dari yang lain, dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya tanpa yang lain…”
(Syarah al-Aqidah ath-Thahawiyyah)
Labels: Ibnu Abil ‘Izz al-Hanaf
Sikap Terhadap Ahli Bid'ah
Posted by
biltzkrieght
Friday, January 21, 2011
Al-Fudhail Bin Iyadl berkata :
“Siapa yang menghormati ahli bid’ah berarti ia memberi bantuan untuk meruntuhkan Islam, dan siapa yang tersenyum kepada ahli bid’ah maka ia telah menganggap remeh apa yang diturunkan Alllah Azza Wa Jalla kepada Muhammad Shalalllahu ‘alaihi wa sallam . Dan siapa yang menikahkan puterinya kepada mubtadi’ (ahli bid’ah) , maka ia telah memutuskan hubungan silaturahminya, dan siapa yang mengiringi jenazah seorang mubtadi’ akan senantiasa berada dalam kemarahan Allah sampai ia kembali.” Ia juga mengatakan :” Saya makan bersama Yahudi dan Nashrani dan tidak makan bersama mubtadi’ [Syarhus Sunnah 139]
Labels: Al-Fudhail Bin Iyadl
Nasehat Al-Fudhail Bin Iyadl
Posted by
biltzkrieght
Al-Fudhail Bin Iyadl berkata :
"Apabila terjadi kekasaran diantara kamu dan seseorang, maka berhati-hatilah kamu darinya. Jangan kamu harapkan persahabatan yang murni dan mempercayainya, sebab sesungguhnya dia akan selalu memperhatikan tindak-tandukmu, sedangkan kedengkian nya tersembunyi.
Adapun orang yang awam maka menjauh dari mereka merupakan keharusan. Karena mereka tidak termasuk jenismu, maka apabila terpaksa duduk bersama dalam majelis mereka maka (lakukanlah) sesaat saja dan jagalah kewibawaan dan kewaspadaanmu, sebab bisa jadi kamu mengucapkan satu kata dan mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang keji.
Jangan kamu menyuguhkan ilmu kepada orang yang jahil dan (jangan pula) kamu suguhkan orang-orang yang lalai dengan fiqh dan orang yang dungu dengan keterangan (al bayan), tapi perhatikanlah apa yang menyelamatkan mereka dengan lemah lembut dan berwibawa.
Jangan meremehkan musuh-musuhmu karena mereka mempunyai tipu daya yang tersembunyi, dan kewajibanmu hanyalah bergaul dan berbuat baik kepada mereka secara zhahir. Dan termasuk di antara mereka adalah orang-orang yang dengki , maka tidak pantas mereka mengetahui nikmat yang kamu dapatkan. Dan sesungguhnya al-‘ain itu haq , sedangkan bergaul dengan mereka secara zahir itu harus." [Al Hujjah 1/304]
Labels: Al-Fudhail Bin Iyadl